Netranews.co.id, Sumenep – Puluhan warga Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar aksi ke Kantor Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (Dinkes P2KB). Jumat, 1 Desember 2023.
Kedatangan mereka untuk menuntut keadilan atas dugaan malpraktik terhadap bayi meninggal setelah dilakukan suntik tumit di Puskesmas Kecamatan Bagang-Batang beberapa waktu lalu.
Korlap Aksi, Abd. Halim, menyampaikan bahwa tujuan kedatangannya yakni ingin menuntut keadilan bagi bayi yang telah meninggal akibat kelalaian oknum petugas medis di Puskesmas tersebut.
“Kami minta keadilan yang seadil-adilnya, pemerintah juga harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi bahwa ini jelas ulah oknum.” ujarnya pada awak media.
Salah satu yang menajdi tuntutan massa aksi yakni mereka meminta agar Kepala Puskesmas dicabut dari jabatannya dan oknum yang melakukan suntik tumit ditindak tegas.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Agus Sulasno mengaku pihaknya sudah mengevaluasi kepada para tenaga medis.
“Jadi kami mengevalusi para temaga medis agar melakukan SOP yang sesuai, jadi tidak seta merta saya harus menvabut beliau (red).” katanya
Agus mengaku, setelah kejadian bayi meninggal dan menjadi buah bibir masyarakat, pihaknya telah mendatangi Puskesmas Batang-Batang dan mengklarifikasi kebenaran dugaan bayi meninggal setelah suntik tumit.
Menurutnya, dari hasil klarifikasi itu, Puskesmas telah menerapkan pengambilan sampel darah bayi dengan cara suntik tumit sudah sesuai aturan.
“Seyelah diperiksa dia (bayi) dan diambil sampelnya dia pulang, sehari berikutnya dia kembali lagi lalu dirujuk ke RSI Kalianget.”
“Nah dari RSI ini kenapa dirujuk ke RSI Sampang, nah RSI inintidak bisa menjawab dasarnya apa. Jadi kami tidak mau lempar tanggungjawab mohin maaf.” terang Agus.
Ditanya soal identifikasi pada bayi yang meninggal, pihaknya tidak menjawab pertanyaan awak media.
Masih kata Agus, berkaitan dengan dugaan malpraktik seperti tudingan masyarakat Batang-Batang pihaknya belum bisa memastikan hal itu. Sebab
“Saya fikir ini ngak serta merta malpraktik gitu, bagaimanapun Puskesmas ini adalah kepanjangan tangan dari Dinas. pungkasnya
Pantauan dilokasi, massa aksi sempat geram dan melakukan sweeping ke kantor Bupati. Bahkan sebagai bentuk rasa kecewa, massa aksi melakukan penyegelan pada pintu utama kantor tersebur. (red)