Netranews.co.id, Sumenep – Petahana Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, untuk menang mulus pada Pilkada Sumenep 2024 mesti menggandeng unsur kiai. Rumor kekuatan santri tidak boleh pecah semakin santer seiring hari.
Demikian pandangan pengamat politik Wildan Rosaili, disampaikan pada diskusi politik yang digelar oleh Jong Sumekar yang terselenggara dua kali. Pertama bertempat di kafe Java In, kedua berlangsung di Hotel C1 Sumenep pekan lalu. – Pada dua acara itu, Wildan berulang kali menyampaikan bahwa Petahana belum dikatakan kuat jika masih menggandeng unsur Kiai atau pesantren.
“Petahana ini tidak kuat seperti yang dibayangkan, tidak kuat-kuat amat jika masih menggandeng unsur kiai, baru dikatakan kuat kalau berani menggandeng unsur birokrat atau non pesantren,” ungkapnya.
Wildan menjelaskan, kemenangan Bupati Fauzi bersama PDI Perjuangan pada Pilkada 2020 berkat wakilnya Nyai Dewi Khalifah, Ketua Muslimat NU sekaligus keluarga besar Pesantren Terate Sumenep.
Selain itu, sambung Wildan, kemenangan Bupati Fauzi berkat kelihaian Ketua MH Said Abdullah, politisi senior yang kala itu menjabat sebagai Ketua Banggar DPR RI dan kini sebagai ketua PDI Perjuangan Jawa Timur.
“Berkat Said Abdullah dengan segala kekuatannya, kita akui semua bagaimana dia punya kekuatan di Sumenep,” jelasnya.
Dalam penjaringan bakal calon wakil bupati (Bacawabup) yang dilakukan oleh DPC PDI Perjuangan Sumenep, sudah ada beberapa unsur kiai atau pesantren yang mendaftar. Di antaranya, Nyai Dewi Khalifah, Nur Fitriana Busyro, KH Unais Ali Hisyam, dan KH Hamid Ali Munir. (bri)