Netranews.co.id, Sumenep – Forum Mahasiswa Kangayan (Formaka) mengaku diabaikan oleh ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, saat sambangi gedung parlemen untuk giat audiensi. Senin, 7 Oktober 2024.
Puluhan Mahasiswa yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Sumenep itu berniat melakukan audiensi secara resmi setelah sebelumnya telah mengirim surat dan kepada sekretariat DPRD setempat.
Namun, rencana audiensi tersebut gagal setelah Ketua DPRD dan bersama anggotanya mengaku sedang ada kepentingan di luar kantor.
“Padahal Kami sudah mengirim surat ke sekretariat DPRD hari Jumat lalu, namun pada hari yang sudah ditetapkan malah tidak ditemui oleh ketua maupun anggota DPRD Sumenep,” kata Rahman, pada Senin (07/10).
Koordinator audiensi Formaka, Rahman mengaku kecewa karena pihaknya merasa ditelantarkan oleh anggota dewan yang seharusnya mewakili aspirasi mereka.
“Kami bersama puluhan mahasiswa sangat kecewa, karena tidak ada satupun anggota DPRD menemui di kantor,” tukasnya.
Ia menjelaskan, Formaka berencana untuk menyoal tentang Infrastruktur jalan di Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, yang sudah di anggarkan 11 miliar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) setempat, akan tetapi tidak sepenuhnya direalisasikan.
“Kedatangan kami bersama Forum Mahasiswa Kangayan ke DPRD untuk melakukan audiensi, karena ditengarai masalah Infrastruktur jalan di Kecamatan Kangayan itu tidak terealisasi sepenuhnya,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya menduga ada yang tidak beres dengan pembangunan jalan yang dilakukan Dinas PUTR. Hal tersebut terbukti di lokasi Pembangunan jalan di Desa Daandung – Desa Torjek yang hanya tambal sulam semata padahal anggaran 11 miliar.
“Namun, Ketua DPRD Sumenep sepertinya tidak punya iktikad baik untuk mendengar aspirasi kami, padahal sudah mengirim surat akan tetapi tidak ditemui oleh Ketua DPRD Sumenep dan anggotanya,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan akan mengawal persolan ini lantaran daerah Kecamatan Kangayan yang seakan dianaktirikan oleh Pemkab Sumenep, sehingga pembangunan jalan tersebut minim pengawasan.
“Oleh sebab itu, saya selaku Kordinator Audiensi akan mengambil langkah tegas ke depannya dalam persoalan Infrastruktur jalan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep, Zainal Arifin belum merespon saat beberapa dihubungi melalui WhatsApp diminta keterangan lebih lanjut. (Dim/red)