Netranews.co.id, Sumenep – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, soroti anjloknya harga garam hingga Rp. 2,5 juta.
Hal itu disampaikan langsung anggota Komisi II DPRD Sumenep, Juhari bahwa harga garam sampai bulan ini turun drastis dan cenderung petani merugi.
“Harga garam memang dari sebelumnya fluktuatif, tapi saat ini harga garam terjun bebas. Kasian petani garam.” ujarnya. Rabu, 12 Juli 2023.
Juhari mengatakan, dengan turunnya harga garam sangat berdampak pada petani di bawah. Sebab banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk ongkos produksi.
Menurutnya, perlu adanya intervensi pemerintah dalam hal stabilisasi harga di pasaran. Sehingga petani tidak melulu cenderung merugi.
“Mereka punya beban agar ongkos produksi mulai dari pra panen pasca panen. Sehingga masyarakat tidak merasa kehilangan mata pencaharian.” tuturnya
Kendati demikian, politisi PPP ini menyarankan agar pemerintah daerah bersama PT Garam bahu membahu guna menyelesaikan persoalan tersebut.
“Pemkab bisa duduk bareng dengan PT Garam untuk mencari solusi bersama atas anjloknya harga garam sekarang dan masyarakat nantinya bisa bernafas lega.” terangnya
Sementara, salah seorang petani garam, Widanto menerangkan anloknya harga garam terjadi di rentan waktu Juni sampai Juli 2023.
“Kalo bulan Juni kemarin harga masih tinggi Rp. 5 juta. Kemudian turun Rp. 4 juta. Lalu turun lagi jadi Rp. 3, juta. Dan sekarang harganya Rp. 2,5 juta.” katanya
Harga garam turun berangsur membuat petani garam sempat kelabakan bahkan cenderung menghentikan produksinya jika harga tak kembali normal.
Ia berharap, pemerintah segera mengambil kebijakan guna mengembalikan harga suapaya stabil dan masyarakat petani bisa terus produksi. (adv/dim)