Netranews.co.id, Sumenep – Diskusi Politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sumenep yang diselenggarakan oleh Jong Sumekar berlangsung di Kafe Java In, Jl. Adirasa No.18 Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, pada Senin 22 April 2024. Pengamat politik menilai, Pilkada Sumenep 2024 rampung di balik layar.
Muara diskusi mengarah pada dua poros, yakni pro Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dua periode yang dipresentasikan oleh Bambang Supratman, sedangkan yang kontra adalah Farid Gaki dengan narasi “2024 Ganti Bupati Sumenep”. Keduanya merupakan aktivis kebijakan di Sumenep.
Farid Gaki mengatakan, ia menginginkan Ganti Bupati Sumenep pada 2024 karena Bupati Fauzi dinilai belum mampu membuat Sumenep lebih baik. Ia mencontoh beberapa kebijakan yang diimplementasikan menjadi program.
“Contohnya wirausaha santri yang outputnya tidak jelas,” katanya.
Selain itu, Farid menjelaskan bahwa tingkat kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di Sumenep juga belum teratasi dengan baik, bahkan tidak ada perubahan yang signifikan sejak bupati dari PDI Perjuangan ini memimpin Sumenep.
“Angka kemiskinan Sumenep masih 18 persen sedangkan Pamekasan saja sudah 13 persen. Masak kita Kabupaten yang paling kaya di Madura ini kalah sama kabupaten lain,” urai Farid.
Demikian pula dengan kebijakan pembangunan infrastruktur yang belum mencakup pembangunan strategis. Yakni yang bisa menunjang peningkatan ekonomi, kesejahteraan hingga pendidikan.
“Rencana pembangunan tugu keris yang akan menelan anggaran miliaran itu tidak begitu mendesak, tidak bisa membuat kebijakan prioritas yang lebih menunjang untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Sementara menurut Bambang, Bupati Fauzi sudah berbuat banyak untuk Sumenep. Terutama dalam membuka lapangan kerja serta upaya dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Bupati Fauzi memimpin Sumenep baru tiga tahun, kita lihat data BPS bahwa tingkat pengangguran sudah menurun, soal pembangunan yang lain, ini semua masih dalam tahap, jadi biarkan dulu bekerja sampai selesai dan kita lanjutkan untuk menuntaskan segala permasalahan di masyarakat,” ungkapnya.
Ia menegaskan, Bupati Fauzi masih layak memimpin untuk dua periode karena tingkat pelayanan di berbagai sektor mulai baik dan terus berkembang. Ia mencontoh angka stanting Sumenep yang sudah menurun. “Jadi kita lanjutkan dua periode” katanya.
Pengamat Politik Wildan Rosaili yang hadir sebagai narasumber menjelaskan, Pilkada Sumenep 2024 secara sekilas sudah dapat dimenangkan oleh Bupati Fauzi untuk menjadi dua periode. Pasalnya, ada MH Said Abdullah yang memiliki kekuatan besar untuk memobilisasi berbagai elemen untuk mendukung Fauzi.
“Saya yakin, meski calonnya misal bukan Fauzi, calon yang bakal diusung Said Abdullah menang, jadi yang kuat itu bukan Fauzi, tapi king makernya,” katanya.
Hadir dalam acara diskusi para tokoh Sumenep dari berbagai elemen. Diantaranya, Ketua PPP KH Muhammad Ali Fikri, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sumenep Abarari, politisi muda PAN Hairul Anwar, Perwakilan pendukung Nur Fitriana politis PKB DPRD Jatim Ainurrahman, Farid Gaki aktivis kebijakan, pendukung Bupati Achmad Fauzi dua periode, perwakilan akademisi dari berbagai kampus dan para aktivis Sumenep dari berbagai lembaga.
Semua tokoh yang disebutkan di atas tersebut, diberi kesempatan yang sama untuk menjelaskan sikap politiknya menjelang Pilkada Sumenep 2024 ini. Kesempatan berbicara terutama diberikan kepada semua perwakilan partai. (bri)