Netranews.co.id, Sumenep – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi senjata utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Keris. Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo terus melakukan inovasi kerja dengan memaksimalkan fasilitas UMKM.
“Ditempatkannya pelaku UMKM di satu tempat yang sudah tersedia, masyarakat bakal mudah bisa mencari berbagai makanan atau kebutuhan lain yang diinginkan,” ungkapnya, Sabtu 27 April 2024.
UMKM memang telah menjadi tonggak perekonomian pada saat Indonesia tengah dilanda krisis ekonomi. Saat berbagai sektor kolap, UMKM tetap berjalan hingga masyarakat Indonesia bisa bertahan dari krisis ekonomi yang juga melanda asia pada tahun 90-an.
Hal ini yang kemudian coba dilakukan oleh Pemkab Sumenep pasca krisis akibat Covid-19 atau masa pemulihan ekonomi akibat pandemi covid.
Bupati Fauzi telah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan perekonomian masyarakat, termasuk terus meningkatkan peredaran uang di tengah masyarakat. — ini termasuk dalam langkah mengeluarkan Sumenep dari zona inflasi yang membengkak.
Hal yang sudah sering dilakukan oleh Pemkab Sumenep yakni, event UMKM, pagelaran pasar Minggu, hingga pemaksimalan tempat seperti di Pasar Bangkal yakni dengan memfungsikan taman di area tersebut guna nyaman dan asik untuk dikunjungi oleh masyarakat.
Selain itu, terbaru Bupati Fauzi telah menjadikan Taman Tajamara sebagai tempat UMKM baru. Alhasil taman tersebut kini setiap malam sudah ramai bahkan parkir untuk motor hampir meluap. Terutama saat Sabtu Malam.
Pelaku UMKM yang berada di Taman Tajamara ini semula sempat bertebaran di pinggir-pinggir jalan raya, kemudian Pemkab Sumenep melakukan relokasi dan ditempat di satu area.
“Alhamdulillah ini juga berkat pemerintah, sejak saya dipindah ke sini, pembeli lebih ramai bahkan bisa dikatakan sudah mulai ada pembeli tetap. Saat masih di pinggir jalan, pembeli sangat susah ditebak (tidak menentu), kadang banyak ( yang beli.red),” ungkap Sumiyah salah satu penjual makanan di Taman Tajamara, Sabtu Malam lalu.
Kendati demikian, masih banyak pelaku UMKM yang masih bertebaran di pinggir jalan, bahkan sebagian lagi cukup mengganggu jalan raya bagi kendaraan, seperti yang berada di jalan area stopan (Jl Diponegoro) hingga ke area Jembatan Kebun Agung. (bri)