Netranews.co.id, Sumenep – Masa panen tembakau tinggal beberapa bulan lagi, petani di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggantungkan nasibnya pada produsen rokok lokal yang menjadi pendongkrak harga hasil tani tembakau setempat. Sabtu, 13 Juli 2024.
Petani muda Moh. Faiq mengatakan, semua petani mengharapkan tembakaunya dapat dibeli dengan harga yang pantas, mengingat modal yang dikeluarkan cukup besar untuk bertani tembakau.
“Kami, para petani, menghidupi tembakau dengan kerja keras dan perasan keringat tiap harinya, bahkan ada beberapa petani yang harus cari pinjaman untuk dijadikan modal bertani tembakau, makanya kami harap harganya sesuai dengan harapan,” ungkapnya.
Aktivis petani muda itu mengaku, selama ini pemerintah daerah belum mampu mengakomodir kepentingan petani tembakau, sehingga harga tembakau merosot tajam ketika dijual ke rokok pabrikan.
“Pertama, kabupaten Sumenep hingga saat ini masih belum mempunyai Peraturan Daerah (Perda) tembakau, yang dapat memberikan perlindungan dan jaminan kesejahteraan ke petani tembakau,” terangnya.
Petani yang juga aktif sebagai aktivis PMII Jawa Timur ini menyayangkan ketidakpedulian pemerintah terhadap hal tersebut, pasalnya pada tahun 2020 lalu, pernah disuarakan oleh aktivis petani tembakau akan pentingnya regulasi, namun hingga saat ini, masih nihil.
“Cukup disayangkan memang, tapi mau bagaimana lagi kalai suara rakyat sudah tidak lagi didengar. Sementara di sisi lain, pemerintah tidak bisa mengintervensi dan menindak tegas gudang-gudang yang membeli tembakau dengan harga murah atau dibawah BEP yang telah ditetapkan,” tandasnya.
Ia menyebut, selama ini para petani masih cukup beruntung dengan adanya pengusaha rokok lokal yang langsung turun untuk membeli tembakau dengan harga yang pantas.
“Selain berharap pada Tuhan, sekarang para petani menggantungkan harapannya pada dua pengusaha rokok lokal asal Sumenep dan Pamekasan, karena selain mereka, tidak ada lagi yang mempedulikan kesejahteraan petani tembakau,” imbuhnya.
“Berkat adanya dua pengusaha rokok lokal ini, tembakau petani dapat dibeli dengan harga yang cukup tinggi, mereka pendongkrak harga tembakau dan sisa harapan para petani,” pungkasnya. (Dim/red)