Netranews.co.id, Sumenep – Pemerataan Pembangunan antara daratan dan kepulaun di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, masih menjadi dilema bagi masyarakat kepulauan, terutama perihal infrastruktur yang masuk dalam janji Achmad Fauzi Wongsojudo pada saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah Kabupaten Sumenep di tahun 2020 lalu. Sabtu, 10 Agustus 2024.
Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Pulau Madura ini memiliki banyak pulau kecil. Gugusan Pulau itu disebut daerah Kepulauan, kawasan tersebut selalu dianaktirikan dalam aspek pembangunan baik itu infrastruktur, kesehatan, ekonomi dan Pendidikan.
Menilik dari ketertinggalan daerah kepulauan, peran pemerintah daerah menjadi sangat di butuhkan dalam pemerataan pembangunan antara kepulauan dan daratan untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan merata.
Tetapi Selama 4 tahun kepemimpinan masa jabatan Fauzi-Eva Pembangunan Di kepulauan masih Jauh dari Ekspektasi Publik secara umum, mengingat Misi dan seluruh janji Politik nya mengarah terhadap kesejahteraan di daerah kepulauan.
Kalau kita lihat dalam draft Visi Misi Fauzi-Eva di pilkada yang lalu, mereka menyatakan bahwa akan memprioritaskan infrastruktur untuk wilayah kepulauan seperti Perbaikan Infrastruktur Jalan.
Namun sampai akan berakhirnya periode masa jabatan Bupati Fauzi di tahun ini, hal itu masih belum didapatkan sepenuhnya oleh masyarakat kepulauan terutama di Kepulauan Kangean diantaranya dengan membangunan poros Jalan Arjasa-Kangayan dan Arjasa- Celong, sampai hari ini masih Belum selesai sepenuhnya dan tidak dilaksanakan secara maksimal.
Masyarakat kepulauan sangat menyayangkan janji tersebut hanya menjadi janji palsu, mengingat jalan poros Arjasa-Cellong yang sampai hari ini masih Rusak parah dan belum ada perbaikan sepenuhnya padahal Akses jalan tersebut menjadi jalan utama bagi masyarakat untuk Melaksanakan Perekonomian, kalau kita lihat secara general, janji Bupati Sumenep dalam pemerataan pembangun ini selalu mengarah ke Kepulauan baik itu di bidang infrastruktur, kesehatan, ekonomi, pendidikan dan sosial.
Di bidang Infratsruktur, Bupati Fauzi pernah berjanji bahwa akan melaksanakan :
1. Pengembangan Wisata Kepulauan,
2. Satu pulau satu perpustakaan,
3. Satu pulau satu Gor,
4. Pengadaan kapal jenazah di kepulauan,
5. Percepatan listrik 24 dan telekomunikasi,
6. Mengembangkan kangean sebagai lumbung pangan.
Di bidang transportasi :
1. penambahan kapal perintis pbebasan lahan bandara arjasa dan masalembu,
2. Mempercepat pelabuhan dan dermaga pulau pulau kecil.
Dari seluruh Misi tersebut, telah menjadi sorotan warga Kepulauan hari ini, karena masih belum diinplementasikan dengan baik dan maksimal sehingga masyarakat menjadi dilema dengan pemerintah Kabupaten Sumenep.
Selain itu, mengingat Akhir periode masa jabatan Fauzi-Eva Sudah hampir selesai, banyak lapisan masyarakat kepulauan mengharap seluruh janji Bupati sumenep yang berorientasi terhadap pembangunan ini harus di realisasikan dengan baik sebelum jabatannya berakhir.
Hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah kerena sudah berjanji untuk melaksanakan seluruh Visi Misinya tersebut, Janji politik pemerintah sering kali menjadi alat untuk mendapatkan dukungan pemilih dan menetapkan prioritas dalam agenda pemerintahan. Namun, realisasi dari janji-janji politik tersebut sering kali menghadapi berbagai tantangan dan dilema sehingga sering kali Seluruh Janji politiknya tidak dilaksanakan secara maksimal dan Aman.
Oleh: Ahmad Faiq Hasan, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Wiraraja Madura, sekaligus aktivis dari Ikatan Mahasiswa Kangean Sumenep (IMKS).