Netranews.co.id, Pamekasan – Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam secara resmi melaunching Pelesir Desa Wisata di Bukit Kehi, Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan.
Dalam acara tersebut, Bupati didampingi jajaran forkopimda, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), seluruh camat dan Kepala Desa se Kabupaten Pamekasan.
Dalam sambutannya, Bupati Baddrut Tamam, mengatakan, bahwa misi Kabupaten Pamekasan dalam membangun dimulai dari bawah, adil dan merata.
“Artinya, kalau berangkat dari bawah, itu sama halnya kita mau mendorong kebijakan pemerintahan itu dari desa-desa. Dan saya berpikir bahwa kalau desa makmur, maka Pamekasan akan hebat,” katanya.
Ia juga menambahkan jika pemerintahan sekarang berbeda dengan yang sebelumnya, dimana sekarang pemerintahan berkomitmen untuk mendorong semua kegiatan di desa-desa. “Kalau berangkat dari desa itu artinya berangkat dari dusun-dusun dan rumah-rumah,” tambahnya.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Pamekasan ini, pemkab akan terus selalu memberikan dan mendukung semua program desa yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Bupati yang akrab dipanggil Ra Baddrut, mengajak seluruh stakeholder untuk terus berkolaborasi dalam membangun Kabupaten Pamekasan sehingga kabupaten yang berjargon Bumi Gerbang Salam ini menjadi lebih maju dan bisa bersaing dengan kabupaten maju lainnya di Indonesia.
“Ayo kita bareng-bareng melakukan berkolaborasi, kerja sama bareng bahwa desa itu bisa, dan desa itu tidak kampungan, tetapi desa menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.
Pada kesempatan itu pula, Bupati Pamekasan yang mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini juga memberikan penghargaan kepada desa tematik yang telah berstatus menjadi desa mandiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pamekasan, Fathorrahman, mengajak semua kepala desa untuk menggali potensi desanya hingga menjadi sumber kekuatan ekonomi di tingkat desa melalui program desa tematik.
“Saat ini telah banyak desa tematik di wilayah Pamekasan yang sudah mandiri. Seperti desa wisata, desa UMKM dan desa lainnya,” tandasnya. (Lil)