Netranews.co.id, Sumenep – Warga Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, digemparkan dengan penemuan sosok bayi.
Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh Hafid Bahar bersama istrinya Lutfiyah. Keduanya merupakan warga Dusun Dabada Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan.
Kronologi penemuan bayi itu berawal saat Hafid Bahar mendengar suara tangisan bayi pada Senin (2/4) sekitar Pukul 22.00 WIB. Dimana saat ia menyimak lebih jelas sumber tangisan bayi itu terdengar tak jauh dari rumahnya.
Karena penasaran, Hafid lalu mengajak istrinya untuk memastikan suara tangisan dengan membawa alat penerangan berupa senter.
Sekitar 30 meter dari rumahnya, suara tangisan bayi semakin dekat dan terdengar semakin nyaring. Suara itu berasal dari teras lembaga ‘Madrasah Diyaurrahman’ dimana ada sebuah tumpukan kain disana.
Kemudian, Hafid bersama sang istri mendekati kain tersebut dan membukanya dan terdapat seorang bayi berjenis kelamin perempuan yang masih hidup dengan ari-ari belum dibuang.
Untuk diektahui, Madrasah Diyaurrahman adalah lembaga pendiidikan dibawah naungan Diyaurrahman, Kiai Hafid Bahar adalah Ketua yayasan lembaga tersebut.
Setelah ditemukannya bayi perempuan itu, Kiai Hafid segera menolong bayi dan sempat memanggil dukun beranak setempat untuk membantu merawat sementara waktu. Sontak informasi penemuan itu tersebar luas di desa itu.
Menyusul informasi penemuan tersebut, Kasi Humas Polres Sumemep, AKP Widiarti membenarkan bahwa warga Desa Padangdangan telah menemukan sosok bayi dibungkus kain hitam.
“Seorang bayi jenis kelamin perempuan dengan berat badan 2,7 kilo dan panjang badan 48 cm,” ujarnya
Ia juga mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi penemuan sekaligus membawa bayi ke Puskesmas Pasongsongan guna mendapat perawaran medis.
Ada dugaan bayi perempuan itu sengaja ditelantarkan oleh ibu kandung dan ditinggalkan begitu saja. Meskipun polisi belum dapat mengungkap motif dan pelakunya. (Dam)