Netranews.co.id, Sumenep – Aliansi BEM Sumenep (BEMSU) soroti kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sumenep melalui kajian bersama diselenggarakan di Laboratorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wiraraja Madura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Jumat (06/10/2023) kemarin.
Presiden Mahasiswa Universitas Wiraraja, Moh. Mahsun Al Fuadi mengatakan, berdasarkan hasil pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) pada Agustus 2023 lalu oleh DPRD Sumenep menunjukkan stagnasi dan mempertanyakan activating dari BUMD yang lamban dalam kemajuan.
“Sampai hari ini kami menilai ada sejumlah BUMD yang masih berjalan di tempat, padahal posisi BUMD harus memberikan income secara sustainable terhadap PAD,” kata Cucun sapaan akrabnya.
“Indeks pendapatan dan indeks kinerja dari sejumlah BUMD di Sumenep ini masih belum memiliki kejelasan, jadi perlu adanya pengingat kepada seluruh stake holder yang berkaitan,” sambungnya.
Pihaknya menyatakan bahwa akan melakukan safari populis dengan mendatangi BUMD yang ada di Kabupaten Sumenep untuk mengawal dan membantu suplai gagasan kepada pihak terkait demi kemajuan dan kesejahteraan Kabupaten Sumenep.
“Kami ingin menghimpun seluruh informasi valid dan akuntable dari pihak terkait agar bisa kami kaji lebih dalam lagi dan menbangun colaborative government sebagai direct of change,” tegasnya dalam pertemuan BEMSU.
Pihaknya berharap, BUMD yang ada bisa menjadi motorik ekonomi daerah dan menjadi tonggak pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
“Yang ingin kami lakukan ialah mengawal terbentuknya Good Coorporate Governance, sehingga perusahaan daerah tidak hanya wadah formal, tapi memberikan dampaknya kepada Daerah, utamanya kepada masyarakat,” pungkasnya. (Dim)