Netranews.co.id, Banda Aceh – Puncak peringatan tsunami Aceh ke-19 akan ditutup dengan tarian dari sanggar Seni Seulaweut dan pertunjukkan seni teater napak tilas tsunami dari Meusajan Art.
Peringatan tsunami Aceh 2023 ini dikemas dengan menggelar Festival Smong, 16-17 Desember 2023 dan puncaknya bakal digelar 26 Desember 2023. Diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.
Peringatan tsunami Aceh ke-19 diawali dengan seminar budaya penanggulangan dini bencana gempa dan tsunami kemudian dilanjutkan dengan praktik.
Acara pembukaan itu menampilkan tari rapai geleng oleh Sanggar Seni Seulaweut, pemutaran video napak tilas tsunami Aceh, pertunjukan tari garapan tsunami Aceh dari Sanggar Tuha Peut, penampilan seniman cilik Aceh, dan tausiyah dari ustaz Faizal.
Pertunjukan seni teater napak tilas tsunami dari Meusajan Art adalah penutup seluruh kegiatan. Diakomodir oleh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), bertempat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal melalui Kepala Bidang Pemasaran, T Hendra Faisal menyebutkan, peringatan 19 tahun tsunami Aceh adalah refleksi diri bagi masyarakat Aceh untuk terus berdoa, berzikir, dan bersalawat.
Peringatan tsunami ini, sambungnya, juga menjadi sebagai edukasi kebencanaan dari bagi siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA untuk membekali pengetahuan kepada generasi yang belum merasakan bencana tsunami.
“Refleksi peringatan tsunami menjadi sejarah penting bagi daerah Aceh, banyak negara di dunia yang membantu kebangkitan Aceh yang dapat dilihat dari area Museum Tsunami maupun di area Blang Padang” ujarnya, dikutip website resmi UPTD Museum Tsunami Aceh.
Hendra mengungkapkan, banyak wisatawan mancanegara turut datang ke Aceh untuk melihat bukti sejarah mengenai bencana tsunami yang pernah terjadi di Aceh.
“Jadi, Aceh ini membangun rekonstruksi pasca tsunami itu bukan hanya Pemerintah Pusat, melainkan seluruh dunia ikut membantu Aceh” pungkasnya. (ril/bri)