Netranews.co.id, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) menggelar Festival Srikaya 2024 di Taman Jajanan Madura (Tajamara), pada Kamis (04/04/2024) malam.
Festival ini disponsori oleh MedcoEnergy, Bank Jatim, Diskominfo, Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), DKPP, Kecamatan Saronggi, dan Disbudporapar sendiri sebagai pelaksana.
Festival tersebut diramaikan oleh penampilan Tongtong Lanceng Kermata lengkap dengan can-macanan dan tari-tarian khas Sumenep guna menghibur pengunjung yang datang memadati Taman Jajanan Madura (Tajamara).
Pengunjung terlihat sangat padat baik yang ingin menonton festival hingga pemuda-pemudi yang hendak berbelanja di stand pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Tajamara.
Kepala Disbudporapar Sumenep, Mohammad Iksan mengatakan, festival srikaya itu yang awalnya akan ditempatkan di Jalan Trunojoyo diputuskan untuk dipindah ke Tajamara.
“Dialihkan ke Tajamara agar memeriahkan dan meramaikan agar tajamara menjadi pusat kegiatan masyarakat,” kata Mohammad Iksan.
Selain itu, Iksan berharap festival srikaya itu tidak hanya memberikan manfaat bagi petani dan pekebun srikaya, namun juga seluruh pemilik srikaya yang berjualan di stand, serta para PKL agar juga ikut merasakan manfaatnya.
“Mudah-mudahan tahun ini panen srikaya betul-betul bisa memaksimalkan geliat ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang srikaya asal Desa Langsar Kecamatan Saronggi, Sulis (35) juga menjajakan hasil panen srikayanya di stand penjualan dan menyebutkan patokan harga dari varian srikaya yang ada.
“Harganya bermacam-macam, untuk yang ukuran kecil ini Rp 30ribu 10 buah, yang sedang seperti ini ini (harganya, red) Rp 50ribu dan lebih besaran sedikit ini Rp 60ribu,” kata Sulis saat diwawancara.
Ia juga menunjukkan srikaya yang hendak diikutkan lomba di festival tersebut dengan ukuran yang sangat besar dan mulus.
“Kalau ini harganya Rp300 ribu per 10 buah, Ini yang akan kita ikutkan lomba makan srikaya nanti, mudah-mudahan menang,” tandasnya.
Sulis cukup antusias mengikuti festival tersebut, pasalnya panen srikaya, menurutnya juga hanya bisa dilakukan satu kali dalam setahun dan hanya berlangsung dua bulan.
“Saat musim srikaya, seperti sekarang ini, kita bisa panen tiap hari selama satu hingga paling lama dua bulan,” pungkasnya. (Adv/Dim/red)