Netranews.co.id, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat terus tingkatkan produktivitas pertanian di seluruh kawasan persawahan tadah hujan. Senin, 5 Agustus 2024.
Untuk diketahui, pompanisasi merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memanfaatkan air sungai untuk mengoptimalkan lahan persawahan kering akibat cuaca buruk seperti fenomena El Nino yang melanda Indonesia.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid mengatakan, program pompanisasi di Kabupaten Sumenep ini sudah berjalan sejak tahun 2023 lalu melalui bantuan dua unit pompa dari Kementan untuk didistribusikan di dua kawasan.
“Di tahun kemarin (2023) kami mendapatkan dua unit dari Kementan, sementara tahun ini kami mengusulkan lebih banyak lagi untuk didistribusikan di seluruh Kecamatan basis persawahan” kata Inung, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi di ruangannya.
Inung menyebutkan, pendistribusian program pompanisasi ini akan dilakukan di kawasan persawahan tadah hujan sebagai prioritasnya.
“Hampir seluruh Kecamatan di Sumenep memiliki kawasan persawahan tadah hujan yang akan jadi prioritas, seperti di Gapura, Manding, Saronggi, Guluk-guluk, Pasongsongan, Lenteng dan banyak lagi,” sebutnya.
Pihaknya berharap, pompanisasi ini bisa memberikan dampak signifikan untuk meningkatkan produktivitas petani di persawahan tadah hujan, utamanya dalam menghadapi musim kemarau nanti.
“harapannya adalah agar petani bisa melakukan aktivitas penanaman kembali menjadi dua kali sampai tiga kali dalam satu tahun karena adanya pompanisasi ini,” pungkasnya. (Adv/red)