Netranews.co.id, Sumenep – Puluhan pemuda dan mahasiswa mengatasnamakan Pemuda Sumenep Hijau mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Muhammad Ali Fikri-Unais Ali Hisyam (FINAL), di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Sumenep, Jawa Timur, tahun ini. Selasa, 10 September 2024.
Para pemuda dan mahasiswa itu menyampaikan 6 hasil kajian mendasar yang menjadi alasan mereka memantapkan dirinya mendukung FINAL dalam perebutan kursi Bupati Sumenep pada November 2024 mendatang.
Dukungan tersebut kemudian dideklarasikan bersama dan ditandai dengan penyerahan aspirasi dan rekomendasi Pemuda Sumenep Hijau kepada Bakal Calon Bupati, Muhammad Ali Fikri yang menyempatkan hadir menemui para pemuda.
Ketua Pemuda Sumenep Hijau, Mohammad Noer mengungkapkan bahwa para pemuda yang mendirikan kelompok relawan itu mengaku telah mengalami keresahan yang menggunung selama tiga rezim Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
“Terutama persoalan Disparitas Pembangunan yang disampaikan teman-teman dari kepulauan, bahwa sejak dulu kepulauan masih tertinggal seperti era 90’an,” ungkapnya saat menyatakan dukungan, pada Selasa (10/09).
Selain itu, menurutnya selama ini terdapat sejumlah masalah dalam kinerja Pemkab Sumenep di bawah Rezim Fauzi-Eva, salah satunya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang membengkak hingga mencapai Rp411 miliar lebih di tahun sebelumnya.
“Ini menandakan, Pemkab Sumenep dan para OPD di bawa pemerintahan Bupati Fauzi lebih banyak bermalas-malasan dan berleha-leha dalam merealisasikan anggaran yang seharusnya untuk rakyat,” ujarnya.
“Oleh karena itu, kami lihat Sumenep ini butuh perubahan dimana perubahan itu terlihat di pasangan FINAL, sehingga dengan mantap, Pemuda Sumenep sudah FINAL,” pungkasnya menegaskan.
Adapun 6 hasil kajian mendasar Pemuda Sumenep Hijau dalam deklarasi mendukung pasangan FINAL, yaitu berbunyi:
“Kami menitipkan kepada pasangan final tentang beberapa hasil kajian kami, diantaranya:
1. Disparitas pembangunan daratan dan kepulauan harus diperhatikan betul oleh pemerintah;
2. Keseimbangan ekosistem harus diperhatikan dan dijaga oleh pemerintah, yang sejauh ini banyak kegiatan yang merugikan lingkungan dan keberlanjutan;
3. Kami merasa pendidikan di sumenep perlu pembenahan figur guru yang mendahulukan kesetaraan dan kemanusiaan dan kami titipkan hal ini kepada pasangan FINAL;
4. Kami melihat dan mengkaji kinerja dan kepemimpinan di sumenep sejauh ini tidak pro rakyat dan setengah hati menjalankan APBD untuk kepentingan rakyat;
4. Pembenahan BUMD di Sumenep agar memiliki SDM yang mumpuni dan bertanggung jawab untuk meningkatkan PAD Sumenep;
6. Petani dan nelayan harus menjadi acuan utama dalam program-program dan segala kebijakan pemerintah.
Dengan izin Allah SWT. kami mengharapkan ini menjadi sesuatu hal yang baik untuk sumenep,” pernyataan para pemuda dalam teks deklarasi.
Sementara itu, Muhammad Ali Fikri yang menyempatkan hadir memberikan tanggapan positif atas dukungan dan gagasan perubahan dari para pemuda dan mahasiswa.
Menurutnya, nilai kritis yang dimiliki pemuda dan mahasiswa itu sangat penting untuk dijaga agar gagasan kemanusiaan terus lahir dalam menyelesaikan masalah pembangunan di Kabupaten paling timur Pulau Madura ini.
Ia juga menanggapi hasil kajian Pemuda Sumenep Hijau yang menyampaikan sejumlah persoalan di Kabupaten Sumenep, salah satunya program dan kebijakan terkait kemiskinan.
“Sumenep itu punya sumber daya yang besar, tapi mengapa kita (Sumenep) menjadi termiskin ke-3 di Jawa Timur, dan ke-5 di Indonesia, ini kan persoalan,” ungkapnya.
“Jangan-jangan ada bisnis kemiskinan, atau mungkin kemiskinan bisa dijadikan bisnis untuk dapat anggaran dari pusat mungkin, saya pikir itu bisnis yang tidak sehat ya,” timpalnya.
Selain itu, ia juga menyatakan komitmennya untuk turut mengawal isu-isu strategis hasil kajian para pemuda yang disampaikan dalam rekomendasi dan deklarasi dukungan itu.
“Apa yang disampaikan ini (hasil kajian pemuda) sudah menjadi komitmen kita untuk diselesaikan, terutama disparitas pembangunan yang juga disampaikan Kiai Unais saat pendaftaran kemarin,” kata dia lebih lanjut. (Dim/red)