Netranews.co.id, Sumenep – Momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 sangat berpotensi memecah belah persatuan masyarakat lantaran pengaruh pemberiataan Hoax. Dalam hal ini peran Media dibutuhkan. Selasa, 24 September 2024.
Perkembangan teknologi kekinian mengantarkan masyarakat ke jendela berbagai informasi diantranya melalui platform media sosial yang nyaris tanpa kontrol.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Madura, Veros Afif mengatakan pesatnya informasi berseliweran di Medos tidak bisa dipastikan kebenarannya. Belum lagi momen politik lima tahunan yang syarat menimbulkan konflik antar masyarakat maupun golongan tertentu.
Menurutnya, harus ada kontrol agar mayarakat tidak selalu mencerna informasi yang belum valid. Disini peran Media sebagai corong informasi yang utuh dapat menjadi counter informasi Hoax.
“Kami sebagai jurnalis TV tentunya menyangkan apabila masyarakat percaya terhadap informasi yang belum diketahui kebenarannya seperti apa. Tentunya kami akan menyuguhkan informasi terpercaya.” ujarnya.
Veros menyampaikan, peran srategis jurnalis Televisi juga ikut menentukan kualitas demokrasi mengingat masyarakat terlalu rentan menjadi korban Hoax dinera yang serba digital seperti saat ini.
“Peran jurnalis televisi di Madura sangat strategis dalam pesta demokrasi yang akan digelar sebentar lagi, karena ini tentang image positif Madura secara jangka panjang dikancah Nasional dan kemajuan Madura dari semua sisi.” paparnya.
Kontributor TV One ini juga mengajak agar masyatakat pandai dalam menyaring informasi terlebih dari media sosial. Ia komitmen untuk memerangi Hoax digelaran pesta demokrasi tahun ini.
“Bijaklah dalam membaca informasi di Medos, sebab belum tentu informasi tersebut 100 persen benar.” kata dia.
Sementara, pengamat politik Mohammad Hidayaturrahman mengatakan peras jurnalis televisi dapat membentuk opini publik yang dapat memberikan pencerahan atau edukasi terhadap masayarakat sekaligus memberikan peluang berdemokrasi.
“Dari sisi karya jurnalistiknya, produk berita Televisi lebih lengkap formasi struktur beritanya, yang sesuai dengan kode etik jurnalistiknya, salah satunya yaitu coverbothside, dari visualnya pun kecenderunnya adalah sebuah fakta lapangan yang tidak dapat dipungkiri, sehingga pasti ada kesesuaian antara visual dan narasi, semoga kontribusi para jurnalis televisi mampu menyukseskan proses Pemilu.” pungkasnya. (Dim)