Netranews.co.id, Bangkalan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangkalan menggelar debat kandidat kepala daerah pada Rabu (9/10/2024) di Gedung Serbaguna Rato Ebu, Bangkalan.
Debat yang menjadi ajang penting menjelang Pilkada 2024 ini mengangkat tema seputar infrastruktur, ekonomi, dan pendidikan, tiga isu utama yang menjadi perhatian masyarakat Bangkalan.
Debat pertama ini memberikan kesempatan bagi para calon bupati dan wakil bupati untuk saling mengemukakan gagasan serta bertanya satu sama lain guna menggali lebih dalam visi dan program mereka.
Setiap pasangan calon (paslon) berusaha meyakinkan publik dengan solusi konkret terkait tantangan yang dihadapi daerah.
Salah satu paslon, nomor urut 02, Mathur Husyairi dan Jayus Salam, menyampaikan gagasan terkait perbaikan infrastruktur, yang menjadi topik utama dalam debat tersebut.
Mathur Husyairi, calon bupati dari paslon Maju, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama mereka adalah memperbaiki kondisi jalan yang rusak di Bangkalan.
Menurutnya, perbaikan ini akan dilakukan dengan mengoptimalkan anggaran dari berbagai sumber, baik daerah, provinsi, maupun pusat.
“Kami akan berusaha memperbaiki infrastruktur jalan dengan cara bekerja sama dengan anggota DPRD Bangkalan untuk mengalokasikan pokir mereka ke perbaikan jalan. Selain itu, kami juga akan mengakses anggaran dari provinsi dan pusat,” kata Mathur dalam penyampaiannya.
Di sektor ekonomi, paslon ini berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, terutama UMKM. Mathur menekankan pentingnya memfasilitasi pelaku usaha kecil dengan memperkuat sentra industri kecil dan menengah (IKM), serta membuka ruang bagi investasi.
“Kami akan memanfaatkan fasilitas yang ada, seperti sentra IKM, untuk mendukung para pelaku UMKM. Kami juga akan membuka investasi seluas-luasnya untuk meningkatkan perekonomian Bangkalan,” ujar Mathur.
Sementara itu, di bidang pendidikan, Mathur menegaskan bahwa pemerataan infrastruktur pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga pendidik akan menjadi prioritas.
Namun, yang tak kalah penting adalah penguatan pendidikan karakter, khususnya terkait pencegahan korupsi, untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bersih dari korupsi.
“Kita harus menyiapkan generasi muda yang memiliki karakter anti korupsi. Selama ini, Bangkalan sering kali diterpa isu tindak pidana korupsi, dan untuk itu, pendidikan karakter harus diperkuat agar kedepannya kita bisa menciptakan SDM yang unggul, jujur, dan bersih dari korupsi,” tandasnya. (Ron)