Netranews.co.id, Sumenep – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memiliki berbagai potensi alam yang sebenarnya dapat memajukan pertumbuhan ekonomi daerah tak terkecuali melalui wisatanya.
Secara geografis Kabupaten Sumenep sendiri adalah Kabupaten paling ujung timur Madura yang memiliki kepulauan terbanyak dibanding Kabupaten lainnya. Terdapat 126 pulau baik yang berpenghuni dan tak berpenghuni yang terbentang di perairan Sumenep.
Dapat dikatakan Sumenep adalah surganya Madura karena dikenal potensi alam yang sungguh luarbiasa dan banyak pilihan wisata baharinya.
Bahkan Sumenep sendiri memiliki tempat wisata yang mendunia yakni pulau Gili Iyang yang terkenal akan kualitas oksigen terbaik nomor dua di dunia.
Tak sedikit wisata bahari ataupun wisata pantai yang ada di Sumenep, diantaranya ada Pantai Lombang, Pantai Slopeng dan termasuk Gili Labak. Ketiga ikon wisata tersebut dalam prospek pemerintah setempat.
Dari beberapa wisata yang dikelola pemerintah itu hanya wisata Gili Labak yang masih belum di prospek pemerintah untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pasalnya, meski sudah banyak wisatawan berkunjung ke Gili Labak paratiknya intervensi pemerintah belum ada. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya alat transportasi yang disediakan oleh pemerintah untuk mengangkut wisatawan ke objek wisata tersebut.
Tentu ini menjadi miris, jikalau keberadaan pemerintah hanya diam tanpa memberikan sentuhan lebih dari objek wisata yang bisa dikatakan tak dirawat dengan baik.
Kendati demikian tidak membuat wisata Gili Labak sepi pengunjung, justeru banyak jasa open trip yang menjadi jembatan bagi wisatawan lokal maupun manca yang berkunjung kesana. Tentu soal tarif sesuai dengan agen trip masing-masing.
Merespon hal itu, Kepada Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan mengakui bahwa pemerintah sampai saat ini masih belum memberikan fasilitas transportasi menuju wisata Gili Labak.
“Memang kami belum menyediakan (transportasi), disana belum menghasilkan PAD untuk daerah.” kata Iksan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp. Senin, 6 Januari 2024.
Menurutnya, pemerintah melalui dinasnya akan segera mengusulkan sarana trasportasi tersebut agar memudahkan pengunjung Gili Labak nantinya. Namun hal itu masih dalam tahap koordinasi.
“Ya kami merencanakan itu, kami sudah koordinasi dengan Disperkimhub agar transportasi berupa kapal yang akan mengangkut wisatawan ini bisa terwujud.”
“Di rencana kami akan melibatkan pihak ketiga yang nantinya mengunakan transportasi tersebut sebagai fasilitas.” imbuhnya.
Selain rencana penyediaan tranportasi, pemerintah juga berencana meningkatkan sarana alat menyelam atau snorkeling dengan cara menambahnya dan tersedianya tabung oksigen yang cukup.
“Nanti kami tambah fasilitas ATV, penambahan alat menyelam, perawatan terumbu karang. Kalau disana sudah tersedia homestay yang dikelola masyarakat agar semuanya bisa menikmati berkah wisata disitu.” papar Moh. Iksan.
Pembenahan tersebut diharapkan bisa terwujud pada tahun 2025. Saat ini pihaknya tinggal menunggu persetujuan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo agar wisata tersebut terkelola dengan maksimal sekaligus dapat menyumbang pada pendapatan daerah. (red)