Netranews.co.id, Sumenep – Sejumlah harga sembilan bahan pokok di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai mengalami perubahan, khususnya cabai yang sebelumnya sempat melonjak hingga Rp.100 ribu, kini mulai menurun. Kamis, 16 Januari 2025.
Selain cabai, harga sayur-sayuran lainnya terhitung masih stabil, seperti timun yang saat ini berharga Rp.40 ribu per 10 buah, serta bawang merah dan bawang putih yang masing-masing harganya Rp.35 ribu dan Rp.40 ribu.
“Kalau cabai ngambilnya Rp.80 ribu, dijualnya sekarang Rp.85 ribu, timunnya ini Rp.40 ribu sejinah (per 10 buah, red),” kata Sumiyati, pedagang sayuran di Pasar Anom Baru Sumenep, pada Kamis (16/01)
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Tradisional, Ibnu membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa harga cabai memang sedang menurun.
“Harga cabai rawit merah sekarang sudah turun jadi Rp.75 ribu sampai dengan Rp.80 ribu per kilogram,” ungkapnya, saat dikonfirmasi melalui Whatsapp pada Kamis (16/01)
Di samping menurunnya harga cabai dan sejumlah sayur-mayur, kini Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang mengalami kenaikan harga dari agen ke sub-agen hingga ke pengecer.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep, Dadang Deddy Iskandar menjelaskan bahwa kenaikan Gas LPG itu berdasarkan pada keputusan pemerintah provinsi dan pusat.
“Masih dalam proses untuk penyesuaian tarif HET dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur yang baru,” kata Dadang, saat diwawancarai pada Kamis (16/01).
Ia menyebutkan, saat ini harga dari Agen ke Pangkalan atau Sub-Agen Rp.16 ribu yang sebelumnya Rp.14,5 ribu. Sementara, dari Sub-Agen ke user atau pengguna, HET tertingginya Rp. 18.000,00.
“Itu sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur. Tapi kalau harga pengecer, itu tidak ditetapkan oleh pemerintah, karena pengecer juga mengambil keuntungan disana,” jelasnya.
Dadang menghimbau kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Sumenep untuk tidak panik. Karena, perubahan ini berdasarkan pertimbangan fluktuasi harga dan kemampuan daya beli masyarakat.
“Kami menghimbau agar masyarakat tidak panik, karena stok dan pendistribusian gas LPG 3 kilogram ini sangat aman dan lancar,” pungkasnya. (Dim/red)