Netranews.co.id, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan setempat gencar melakukan sosialisasi dalam menangani penyakit Demam Berdarah Dengaue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan saat ini cuaca mengalami perubahan, dari kemarau ke musim hujan. Potensi tempat bersarangnya nyamuk aedes aegypti biasanya ditemukan di tempat seperti tempat penampungan hujan.
“Seperti ban, kaleng, ember, botol, bekas, cekungan pada batang kayu, tempurung kelapa ataupun talang yang tersumbat.” ujarnya
Selain itu, Nanik juga mengatakan keberadaan nyamuk yang membawa virus Dengaue ini tersebar dimana-mana. Seperti rumah, sekolah bahkan tempat umum.
Berdasarkan data yang dikantongi pihaknya, kasus DBD sejauh ini tertinggi pada Febrhari lalu dengan jumlah 178 kasus.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat agar bersinergi dalam menerapkam 3 M (Menguras, Menutup dan Mendaur ulang) tempat yang sekiranya digenani air suapaya tidak menjadi sarang nyamuk berbahaya itu.
“Upaya pencegahan lainnya untuk mengurangi risiko tergigit nyamuk aedes aegypti, diantaranya dengan menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, memasang kasa nyamuk, menggunakan kelambu, menggunakan lotion anti nyamuk, menghindari menumpuk barang-barang yang berpotensi menjadi sarang,” paparnya.
Meski demikian ia berharap lewat sosialisi itu masyarakat bisa lebih meningkatkan kesadaran untuk melaksanakan 3 M agar kasus DBD bisa ditekan. (*)