Netranews.co.id, Sumenep – Musim tanam jagung tahun ini, petani kabupaten Sumenep Jawa Timur, sangat terbebani dengan naiknya harga bibit jagung hibrida yang awalnya 60 ribu per kilo, saat ini sudah menyentuh harga 110 ribu perkilo.
Dari pengakuan salah seorang petani, Lina “sudah 3 pekan ini bibit jagung harganya naik. Hampir merata pada sebagian besar merek bibit jagung hibrida yang biasa digunakan para petani.
Menurut petani kenaikan harga ini dipengaruhi minimnya stok bibit di pasaran, sehingga pedagang mematok harga tinggi. Petani juga tidak bisa berbuat banyak, mau tidak mau mereka yang memiliki biaya terpaksa membelinya
Lina Menambahkan “banyak petani yang tidak memiliki biaya, terpaksa menggunakan bibit jagung lokal atau non hibrida”
Selain itu, petani mengaku enggan menggunakan bibit jagung bantuan dari pemerintah. Di samping memang belum ada, juga karena mereka trauma, di musim tanam tahun lalu, banyak bibit jagung pemerintah yang tidak tumbuh, sehingga petani malah merugi, karena harus keluar biaya tanam lagi, mulai dari ongkos, bajak, beli bibit dan lainnya. (*)