Netranews.co.id, Sumenep – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep didemo oleh aktivis organisasi kepemudaan (OKP) Dear Jatim. Anggaran Rp 113 Miliar dipertanyakan dan minta dipertanggung jawabkan.
Korlap aksi Dear Jatim Ali Rofiq menjelaskan dalam rilisnya, Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk tahun 2022 mengalokasikan anggaran dan realisasi belanja daerah ke Disdik Sumenep sebesar Rp.867.274.407.112,00 dan terealisasi Rp.680.864.999.736,47.
Anggaran tersebut digunakan untuk realisasi belanja hibah, anggaran realisasi belanja Bantuan Sosial perindividu, belanja pegawai BOS, anggaran modal BOS, pajak BOS, pembangunan gedung sekolah/ DAK dan lain-lain.
“Anggaran itu ditujukan agar sistem tata kelola pendidikan di Sumenep membaik, namun sangat jauh sekali dari harapan masyarakat,” katanya, Kamis 21 Desember 2023.
Berikut ini beberapa rincian realisasi anggaran yang tidak tersalurkan penuh. Bantuan sosial kepada individu Rp 8.011.400.000,00 hanya direalisasikan 413.600.000,00.
Belanja pegawai BOS di Dinas Pendidikan yang terdapat pada 611 Sekolah Negeri di 27 Kecamatan hanya terealisasi sebesar Rp.22.481.252.919,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.27.479.142.000,00, anggaran tersebut juga diperuntukkan untuk kegiatan operasional sekolah.
Belanja modal BOSÂ pada 611 Sekolah Negeri anggarannya sebesar Rp.31.806.781.200,00 dan hanya terealisasi Rp.12.307.949.417,00
“Namun sekolah negeri di Kabupaten Sumenep masih minim fasilitas. Bahkan ada beberapa sekolah yang sudah ditutup secara sah masih mendapatkan transfer dana BOS,” tegas Rofiq.
Sementara Kadisdik Sumenep, Agus Dwisaputra membenarkan bahwa ada sekolah tidak sesuai spesifikasi pembangunan. ” Temuan memang ada dan kita akan memaksimalkan pengawasan, Tapi tidak semuanya, hanya satu,” katanya saat diwawancara usai menemui massa aksi Dear Jatim.
Mengenai dana BOS, Agus menjelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi kerja dan lebih masif lagi melakukan sosialisai kepada sekolah-sekolah yang berada dibawah naungan Disdik Sumenep.
“Semua realisasi itu sebenarnya kan dikelola oleh lembaga masing-masing, memang tetap dari kami. Ya (langkah) kami akan lebih masif lagi untuk sosialisasi,” tegasnya. (bri)