Netranews.co.id, Pamekasan – Sejumlah petani Cabai di Desa Slampar Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan harus menanggung rugi akibat gagal panen Cabai.
Salah seorang petani, Rahman mengatakan bahwa tanamannya saat ini harus dipanen lebih awal sebelum waktunya.
Ia mengungkapkan, alasan lebih awal memanen Cabai miliknya yakni lantaran diserang hama sehingga menyebabkan Cabai membusuk.
“Sementara untuk sebagian besar cabai yang terserang penyakit, hanya dibuang, karena tidak bisa dikonsumsi, apalagi untuk dijual.” ujarnya pada media ini. Sabtu (18 Maret 2023).
Meski saat ini harga komoditas bumbu dapur ini sedang alami kenaikan harga di pasaran, tetapi petani harus merasakan rugi karena tidak bisa menjual hasil taninya yang membusuk.
Rahman juga menuturkan, sebagian besar anaman Cabai di lahannya diserang hama cacar. Dimana saat tanaman miliknya mulai berbuah terdapat bintik hitam yang berasal dari dalam buah lalu membusuk secara perlahan meski kondisi buah terlihat daruli luar nampak sehat.
“Saat berbuah, cabainya akan mengeluarkan bintik hitam dari dalam, dan kemudian membusuk lebih cepat meski buahnya belum tua atau belum siap panen.” paparnya
Sekadar diketahui, harga Cabai saat ini ditingkat petani berkisar Rp. 60.000.
Akibatnya, sebagian besar Cabai membusuk dan petani merugi bahkan dari sisa buah yang dapat diselamatkan tidak bisa mengembalikan modal yang telah dikeluarkan. (Lil)