Netranews.co.id, Sumenep – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih terkategori belum mandiri.
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Irwan Hayat, bahwa ketergantungan terhadap anggaran pusat cukup tinggi. Dari keseluruhan APBD, porsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar 10 persen.
Kebutuhan belanja daerah sebesar 90 persen dari APBD disuntik dana pusat menandakan Sumenep belum bisa dikatakan mandiri.
“APBD kita itu hingga saat ini masih tergantung anggaran pemerintah pusat,” kata Irawan Hayat, Kamis (06/042023).
Politikus PKB ini juga mengatakan kebutuhan belanja daerah seperti belanja langsung, belanja modal dan belanja pegawai cukup menyedot APBD.
Ia tak tak bisa membayangkan jika pemerintah pusat alami goncangan ekonomi global dan mengaharuskan untuk berhenti menyuntik daerah dengan dana perimbangan.
“Jadi kita tidak bisa membayangkan nasib Sumenep jika anggaran pemerintah pusat kolaps,” katanya
Karena itu, ia meminta pemerintah daerah untuk lebih kreatif mengelola PAD agar terus meningkat tahun ke tahunnya. Salah satunya mengembangkan PAD lewat sektor pariwisata.
“Kami minta mulai saat ini pemerintah daerah lebih kreatif meningkatkan PAD agar kekuatan APBD kita lebih signifikan,” pungkasnya (adv/dim)