Netranews.co.id, Sumenep – Kelompok 47 pengabdian masyarakat Universitas Trunojoyo Madura melakukan kegiatan pengabdian masyarakat terkait demo dan sosialisasi pengolahan bubuk cabai untuk kelompok petani Desa Batubellah Timur, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep.
Kelompok 47 Pengabdian Masyarakat UTM dengan Dosen Pembimbing Lapang M. Masqotul Imam Romadlani
memprakarsai kegiatan demo dan sosialisasi pembuatan cabai bubuk kepada para petani cabai. Kegiatan ini diadakan pada (13/7) lalu di Balai Desa Batubellah Timur.
Ketua kelompok pengabdian masyarakat UTM, Muhammad Kurnia Sani mengatakan masyarakat petani di desa tersebut cukup berhasil mengembangkan budidaya cabai.
Menurutnya, akan lebih baik jika petani dapat berinovasi untuk mengolah komoditi cabai dari bahan mentah menjadi bahan jadi seperti apa yang mereka praktekkan saat masa pengabdian disana.
Sebab, selama ini petani hanya tahu cara budidaya lalu menjual cabainya setelah panen pada tengkulak atau pedagang dengan patokan harga yang cenderung fluktuatif.
“Petani di Desa Batubellah Timur, belum memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam mengolah cabai hasil panen mereka. Oleh karena itu, kami berinisiatif mengadakan kegiatan demo dan sosialisasi pembuatan cabai bubuk, agar para petani dapat meningkatkan harga jual cabai mereka” ujarnya
Senada dengan Sani, Fitri Nur Shofiyana selaku penanggung jawab kegiatan tersebut menambahkan “Kegiatan ini memberikan opsi lain kepada petani di Desa Batubellah Timur, agar tidak langsung menjual hasil panen mereka kepada tengkulak dengan harga murah.
“Jika harga jual cabai di tengkulak Rp.11.000 perkilo, dengan mengolahnya menjadi cabai bubuk akan meningkatkan harga jualnya menjadi Rp. 65.000/kg. 1 kg cabai kering dapat menjadi 500 gram bubuk cabai. Jadi, dengan mengolah cabai menjadi cabai bubuk petani mendapatkan keuntungan sekitar 12.500 perkilo cabai atau sekitar 35%. Selain itu, masa simpan bubuk cabai ini terbilang lama yaitu sekitar 3 bulan tanpa pengawet apapun.” paparnya
Ia berharap masyarakat khususnya petani cabai di Desa Batubellah Timur mendapatkan manfaat secara langsung dari kegiatan tersebut.
“Harapan kami, para petani dapat melanjutkan kegiatan ini secara mandiri setelah program ini selesai. Agar manfaat yang dirasakan juga berkelanjutan, tidak berhenti sebatas pada program ini saja.” katanya
Sementara, Dosen pembimbing lapang, M. Masqotul Imam Romadlani sangat mendukung dan menyabut baik kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa binaannya.
“Kegiatan demo dan sosialisasi pembuatan bubuk cabai ini sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Batubellah Timur khususnya para petani. Dengan tambahan pengetahuan dari kegiatan ini, petani dapat mengolah sendiri hasil panen cabai mereka tanpa terpengaruh fluktuasi harga cabai yang sering tidak jelas,” tandasnya. (ron)