Netranews.co.id, Sumenep – Distribusi logistik Pemilu 2024 ke wilayah kepulauan Sumenep penuh tantangan. Panitia pemilu dan petugas keamanan Kecamatan Arjasa harus menempuh perjalanan laut selama 7 jam membawa logistik Pemilu 2024 ke Desa Buddi, desa terisolir di musim hujan, di Kepulauan Kangean.
Anggota Polsek Kangean Bripka Hamsun Bisri menceritakan proses pengiriman logistik dari Pelabuhan Kalisangka ke Pelabuhan Desa Buddi di pesisir selatan Pulau Kangean.
Bripka Hamsun mengatakan pada saat musim hujan, jalur darat untuk menuju ke Desa Buddi tidak bisa dilalui. Karena itulah jalur laut menjadi satu-satunya pilihan yang bisa ditempuh.
“Kami berangkat jam 15.30 wib dari Arjasa sampai di Desa Buddi sekitar pukul 22.21 wib malam lewat jalur laut. Lewat jalur darat tidak bisa,” kata Hamsun Senin (12/2/2024).
Tiba di pelabuhan Desa Buddi para petugas disambut kondisi yang gelap karena minimnya pencahayaan. Tidak hanya itu, perahu pengangkut 45 kotak suara beserta logistik dan bilik suara ternyata tidak bisa sandar di pelabuhan karena kondisi air yang surut.
Mereka terpaksa memanggul logistik pemilu itu dengan berjalan kaki dari perahu ke kendaraan yang sudah disiapkan di daratan dengan mengandalkan cahaya dari lampu senter milik para petugas.
Kami tidak ada toleransi, karena kami harus melaksanakan distribusi ini sesuai dengan tahapan. Pada H-1 itu (logistik) harus sampai di TPS,” kata ketua KPU Sumenep Rahbini
“Kondisi seperti inilah yang kami olah bersama di KPU Sumenep untuk mendahulukan daerah terluar dan terjauh, seperti Masalembu, Sapeken, dan Arjasa. Antisipasinya adalah agar H-1 semua logistik sudah sampai,” kata Rahbini.
Kabupaten Sumenep adalah salah satu daerah di Jawa TImur yang terdiri dari 27 kecamatan dengan wilayah yang terbagi pada daratan dan 146 pulau. Ada 19 kecamatan daratan dan 8 kecamatan kepulauan.
Ada pun jumlah pemilih tetap di Kabupaten Sumenep mencapai 877.135 pemilih yang tersebar di 3.863 tempat pemungutan suara (TPS) baik di daratan maupun di kepulauan. (ril/bri)