Netranews.co.id, Bangakalan – Seorang pria berinisial M (25) warga Desa Longkek, Kecamatan Galis, Bangkalan, Madura Jawa Timur diipolisikan oleh seorang wanita berinisial N (36) asal Desa Lerpak, Kecamatan Geger, Bangkalan atas dugaan penyebaran foto palsu telanjang di media sosial. Senin, 29 Juli 2024.
Kejadian ini, dengan sengaja ingin merendahkan martabat wanita dan mempermalukan N, dengan cara memposting foto palsu telanjang hasil editan M yang diunggah melalui akun Facebook-nya bernama Ubay But.
Menurut keterangan N yang menjadi korban dalam kasus ini, ia mengaku telah menemukan foto palsu hasil editan yang dengan sengaja diposting di platform media sosial, termasuk di akun Facebook milik M tersebut.
“Saya tidak pernah mengambil foto atau berfoto telanjang seperti itu, dan kesannya di dalam foto tersebut saya sedang di atas ranjang.” ungkapnya.
Tidak berhenti di situ, tindakan M yang ingin merendahkan Nadiyah, juga disebarluaskan melalui chat pribadi (WhatsApp) di akun miliknya tanpa seizin orangnya. Ia merasa keberatan atas perbuatan M itu.
“Akibat perbuatan M ini, saya mendapatkan tudingan dan cibiran dari masyarakat Desa saya, mereka mengira foto telanjang disebuah kamar tersebut benar-benar saya, padahal itu foto palsu editan, bukan saya.” jelasnya.
Lebih lanjut, N mengaku anaknya yang tidak tahu apa-apa di sekolah mendapat imbasnya, seperti mendapatkan cibiran dari teman-teman.
“Bahkan anak saya yang tidak tahu apa-apa di sekolahnya mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari teman-temannya, kerap kali anak saya yang menjadi sasaran dan cibiran” ungkapnya Nadiyah dengan nada kesal.
Oleh sebab itu, perbuatan M selaku pemilik akun Facebook bernama Ubay But yang diduga menyebarkan foto Palsu bertelanjang tersebut, telah dilaporkan kepolres Bangkalan dengan surat laporan Nomor: STTLPM/327.SATRESKRIM/VII/2024/SPKT POLRES BANGKALAN.
Dari kejadian ini, ia berharap agar Polres Bangkalan bisa dengan cepat memproses kasus ini. Sekaligus pelaku tidak menjalankan modus yang sama dan tak timbul korban lain.
“Perkara ini, saya tidak mau berlarut-larut, semoga kepolisian segera bertindak tegas, kasihan keluarga saya termasuk anak saya di sekolah selalu dikucilkan dan dapat cibiran atas fitnah ini.” pungkasnya. (Sani/red)