Netranews.co.id, Sumenep – Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan dirinya Komunitas Advokasi dan Aksi (Kodak), menggelar aksi demontrasi menyoal Kerusakan Lingkungan yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Massa aksi yang berorasi di depan kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat menuding bahwa dinas terkait telah gagal mengatasi kerusakan lingkungan di Kabupaten paling timur Pulau Madura ini.
Koordinator lapangan (Korlap), Abd. Basith mengatakan dalam orasinya, kerusakan lingkungan di Kabupaten Sumenep menjadi semakin parah, hal itu terjadi karena berbagai faktor, seperti adanya limbah tambak udang, praktek penangkapan ikan menggunakan bahan peledak sehingga merusak ekosistem laut
“Selain itu juga ada tambang galian C ilegal yang merusak tanah dan lingkungan, serta pembuangan sampah sembarangan,” teriak Basith di tengah massa aksi, Kamis (15/08/2024).
“Harusnya DLH melakukan sosialisasi dan secara tegas melarang tindakan yang merugikan banyak pihak tersebut,” sambungnya.
Apalagi, kata dia, anggaran untuk sosialisasi dan penghentian pencemaran lingkungan di DLH Sumenep sudah tersedia sebesar 4 miliar lebih melalui APBD 2024.
“Tapi sampai saat ini tidak ada perubahan apapun. Jangan-jangan malah digunakan untuk hal lain, jika benar, maka ini bukti bahwa Kepala DLH Sumenep tidak becus mengelola anggaran APBD,” tegasnya.
Pihaknya juga menyinggung soal fasilitas di taman Adipura Sumenep yang saat ini banyak rusak dan tidak terawat, diantaranya fasilitas olahraga, taman hiasan serta tempat sampah yang disediakan DLH Sumenep.
“Ini akibat lemahnya pengawasan DLH Sumenep serta tidak adanya perencanaan yang matang mengenai hal hal yang perlu diantisipasi setelah mengerjakan program programnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Sumenep Arif Susanto yang menemui massa aksi menilai bahwa aksi demontrasi yang dilakukan oleh Kodak terindikasi merupakan aksi tunggangan pihak tertentu yang berkepentingan.
“Demo ini siapa yang menunggangi,” katanya.
Arif mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima chat WhatsApp meminta sumbangan sebelum terjadi demonstrasi.
“Chat WhatsApp di saya juga sudah ada, saya tanya mengapa demo sekarang,” tegasnya.
Mendengar hal itu, massa aksi kemudian memberikan klarifikasi jika aksi tersebut murni atas dasar kepedulian mereka terhadap keselamatan lingkungan di Kabupaten Sumenep.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Tata Lingkungan DLH Sumenep, Hasinudin Firdaus mengaku, pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
“Kami sudah melakukan sosialisasi secara masif, seperti pemasangan papan himbauan, bakan melalui perkumpulan hingga ke desa-desa,” ungkapnya.
Mengenai kerusakan fasilitas di Taman Adipura Sumenep yang dinilai tidak terawat, ia menjelaskan bahwa, pihaknya selalu memantau keadaan semua taman yang ada, bahkan pihaknya sudah melakukan perbaikan sejumlah fasilitas di Taman Bunga.
“Memang ada beberapa fasilitas yang sudah rusak, dan kemarin kami sudah melakukan perbaikan, ada empat tempat sampah yang diganti juga” kata dia lebih lanjut. (Dim/red)