Netranews.co.id, Sumenep – Bekas pengeboran sumur air di salah satu tanah milik warga Dusun Kotte, Desa Batiputih Kenek, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang sempat membuat heboh warga sekitar karena mengeluarkan api, kini tiba-tiba berubah menyemburkan air setinggi lima meter dari dalam tanah. Rabu, 18 Desember 2024.
Diketahui, pengeboran itu dilakukan oleh di tanah milik Maulidi (50) warga setempat yang saat ini telah dibatasi oleh garis polisi demi keamanan warga sekitar.
Sebelumnya, dikonfirmasi bahwa sumur tersebut memang mengandung gas bumi hingga memicu semburan api saat Maulidi alias Molod hendak menyalakan rokok dengan korek api.
“Seminggu yang lalu Bagian SDA Pemkab Sumenep mendatangi lokasi semburan api, dan gas yang terkandung itu berdaya rendah. Tidak membahayakan,” kata Camat Batuputih, Zainal Arifin melalui Kasi Pelayanan Umum, Moh Arifin, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, pada Rabu (18/12).
Namun, setelah dikonfirmasi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep, tiba-tiba sumur yang mengandung gas alam itu tiba-tiba mengeluarkan api yang sangat deras.
“Teguh Hariyanto salah satu perawat Puskesmas melintasi kebun milik Molod dan melihat sumur itu menyemburkan air setinggi lima meter, kemudian ia merekam dan dikirimkan ke pihak Kecamatan dan Polsek,” ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, sekitar pukul 16.25 WIB personil Polsek dan Koramil beserta Aparat Kecamatan Batuputih langsung mendatangi lokasi untuk mengamankan lokasi dan memastikan penyebab kejadian tersebut.
“Tadi siang hujan sangat deras di Batuputih, setelah hujan reda tiba-tiba lubang bor menyemburkan air. Padahal sebelumnya mengeluarkan api yang cukup besar,” ungkapnya.
“Peristiwa ini besok pada hari Kamis, kami juga akan melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Kabupaten Sumenep, tepatnya Bagian Perekonomian dan SDA,” lanjutnya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap kondusif dan tidak mendekati area kejadian demi keamanan bersama.
“Kami harap masyarakat tidak mendekati area semburan karena dikhawatirkan mengeluarkan bau gas yang tidak sedap sehingga bisa mengganggu kesehatan warga,” pungkasnya. (Dim/red)