Netranews.co.id, Pamekasan – Harga cabai rawit di tingkat petani di Desa Sokolelah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura, mengalami kenaikan signifikan dalam sepekan terakhir. Setelah sempat anjlok hingga Rp 3.000 per kilogram, kini harga cabai mulai menanjak hingga menyentuh Rp 10.000 per kilogram.
Kondisi ini disambut gembira oleh para petani cabai di wilayah tersebut. Pasalnya, sejak beberapa pekan terakhir, mereka harus menghadapi ketidakpastian harga yang fluktuatif di tengah musim tanam yang sedang berlangsung.
“Beberapa hari lalu sempat turun jadi Rp 3.000 sampai Rp 7.000 per kilo. Tapi sekarang sudah mulai naik jadi Rp 10.000. Alhamdulillah lumayan, meskipun belum stabil,” ujar Hotib, seorang petani cabai asal Desa Sokolelah. Selasa (15/7/2025).
Hal senada disampaikan oleh petani lain, Sufiyah. Ia mengaku sempat khawatir dengan rendahnya harga jual cabai, yang sempat bertahan di kisaran Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per kilogram. Namun dalam dua hari terakhir, harga mulai bergerak naik.
“Sudah dua hari ini harganya naik. Sekarang sudah Rp 10.000. Semoga terus naik, jadi kami bisa lebih semangat bertanam cabai dibanding tanaman lain,” tutur Sufiyah.
Desa Sokolelah memang dikenal sebagai salah satu sentra budidaya cabai rawit di Kabupaten Pamekasan. Selain tembakau, cabai menjadi komoditas unggulan yang banyak ditanam warga di lahan-lahan pertanian mereka.
Hampir di setiap petak sawah dan ladang milik warga tampak tanaman cabai tumbuh subur. Musim tanam kali ini pun diharapkan menjadi momentum bagi petani untuk kembali mendapatkan hasil yang menguntungkan setelah sebelumnya sempat merugi akibat rendahnya harga jual.
Sementara itu, sejumlah petani berharap agar harga cabai dapat terus naik atau setidaknya stabil di angka yang menguntungkan, agar ongkos produksi yang telah mereka keluarkan dapat tertutupi.
Jika Anda ingin berita ini dilengkapi dengan infografik, kutipan resmi dari dinas pertanian, atau diperluas menjadi artikel feature, saya bisa bantu lebih lanjut. (Lil)
