Netranews.co.id, Sumenep – Imbas kenaikan harga BBM sangat mencekik perekonomian masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Sehingga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menganggarkan sejumlah program untuk meringankan masyarakat akibat BBM. Jumat, 2 Desember 2022.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappedda) Yayak Nurwahyudi mengatakan, salah satu program tersebut yaitu subsidi untuk transportasi laut penyeberangan Kalianget – Kepulauan.
“Anggaran yang kami siapkan untuk subsidi transportasi kepulauan sebesar Rp 1 milyar,” kata Yayak, sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, transportasi ke kepulauan itu bukan untuk orang per orang, melainkan subsidi untuk mengantarkan barang yang dibawa penumpang.
“Jadi nanti hitungannya berat barang dalam kilo hingga ton, total berat barang yang diangkut kapal, itu yang akan disubsidi,” jelasnya.
Tidak hanya itu, kata Yayak, Pemkab Sumenep juga menganggarkan sejumlah program lain pasca kenaikan BBM itu, total anggaran dari program-program tersebut sebanyak Rp. 6 miliar yang dibagi beberapa program.
“Jadi bukan hanya subsidi transportasi, ada juga Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 1,5 milyar, subsidi transportasi bagi petani cabe dan bawang merah di Kecamatan Rubaru Rp 200 juta, dan padat karya Rp 3,3 milyar,” terangnya.
Program-program tersebut dianggarkan melalui APBD perubahan dan dipasrahkan kepada OPD terkait untuk teknis pelaksanaannya.
Sementara untuk program padat karya, dipasrahkan kepada Bantuan Keuangan (BK), dan untuk subsidi transportasi petani cabe dan bawang merah Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang akan menanganinya.
“Ini semua merupakan ikhtiar pemerintah untuk meringankan beban masyarakat pasca kenaikan harga BBM,”pungkasnya. (Dim/red)