Netranews.co.id, Sumenep – Oknum anggota polisi inisial A di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dilaporkan oleh seorang pemuda asal Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, usai diduga melakukan penganiayaan. Jum’at, 18 Oktober 2024.
Pemuda tersebut sekaligus korban bernama Taufiqurrahman yang beralamat di Dusun Kauman, Desa Pinggir Papas, terlihat telah babak belur akibat penganiayaan tersebut. Kini, korban telah melaporkan kejadian yang menimpa dirinya ke Polres Sumenep.
Dugaan penganiayaan itu terjadi di Mr Ball Billiard & Lounge, Desa Gedungan, Kecamatan Kota Sumenep, pada Sabtu (12/10) lalu sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Peristiwa terjadi saat korban dan pelaku sedang berpesta minuman keras di Mr Ball Billiard & Lounge, saat itu keduanya diduga sedang dalam pengaruh alkohol dan pelaku menuduh korban telah memukul adik pelaku. Namun karena merasa tidak melakukannya, korban membantah tuduhan tersebut.
Karena tidak percaya, pelaku menyeret korban ke kamar mandi Mr Ball kemudian dipukuli hingga babak belur. Belum puas sampai di situ, pelaku juga menyeret korban keluar cafe dan kembali dihajar.
“Anak saya langsung diseret ke kamar mandi dan dipukuli. Tidak berhenti disitu, dia juga dibawa keluar dan kembali dipukuli.” kata Jufri, orang tua warga Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, pada Jumat (18/10).
Saat di luar cafe, pelaku juga melakukan pengeroyokan kepada Taufiqurrahman bersama dengan lima orang lainnya yang diduga juga oknum anggota polisi.
Korban sempat berusaha untuk lepas dari cengkraman 6 orang pelaku, namun dirinya terjatuh saat pukulan dan tendangan beruntun melayang ke tubuh korban.
“Dia mengalami luka di pelipis mata sebelah kanan, lebam pipi kanan dan kiri, lebam bibir, luka gores pada bagian mata bawa sebelah kiri,” kata Jufri.
Dikatakan juga, korban mengalami luka-luka pada punggung, bagian belakang telinga sebelah kiri, dan lebam pada kepala bagian kanan. Peristiwa ini sudah dilaporkan dengan nomor laporan Polisi STTLP/B/254/X/2024/SPKT/P0LRES SUMENEP POLA JAWA TIMUR.
Sementara itu, Pihak Polres Sumenep melalui Kasi Humas, AKP Widiarti belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai laporan tersebut.
“Saya cek dulu,” ucapnya singkat saat dihubungi melalui via WhatsApp, pada Kamis (17/10).
Bahkan, keesokan harinya sampai berita ini diterbitkan pada Jum’at (18/10), Humas Polres Sumenep tidak lagi memberikan respon saat dihubungi kembali melalui WhatsApp. (Dim/red)