Netranews.co.id, Sumenep – Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Sumenep, Hairullah, mengimbau mahasiswa agar menyampaikan aspirasi melalui aksi demonstrasi dengan cara-cara yang humanis dan tetap menjaga kondusifitas.
Menurutnya, aksi demonstrasi adalah hak mahasiswa untuk menyuarakan pendapat. Namun, ia menekankan pentingnya menghindari sikap arogan, tindakan anarkis, maupun perusakan fasilitas umum.
“Demo adalah hak mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi. Namun jangan sampai disertai tindakan yang merugikan masyarakat. Lebih baik fokus pada substansi tuntutan agar bisa diterima dengan baik oleh pihak yang dituju,” kata Hairullah secara tertulis, Sabtu (30/8/2025).
Ia menilai, mahasiswa sebagai agen perubahan perlu menampilkan sikap santun, kritis, dan konstruktif dalam setiap gerakan. Dengan cara itu, pesan yang disampaikan akan lebih mudah dipahami tanpa menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Mahasiswa harus bisa menjadi teladan. Suarakan kepentingan rakyat dengan cara elegan, bukan dengan anarkisme. Mari kita jaga bersama kondusifitas daerah kita,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hairullah juga menyinggung perihal wafatnya Affan, pengemudi ojek online yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi beberapa waktu lalu. Ia menyebut Affan sebagai martir demokrasi.
“Pengorbanan itu tidak boleh sia-sia. Keadaan ini harus menjadi iktikad bersama seluruh pejabat negara. Kebijakan yang diambil harus mampu meyakinkan rakyat bahwa masa depan negeri ini akan jauh lebih baik,” tegasnya.
Hairullah pun menyampaikan pesan khusus, tidak hanya kepada mahasiswa, tetapi juga kepada partai politik, aparat, dan pemerintah agar sama-sama menjaga kepercayaan publik dengan langkah-langkah yang arif.
Di akhir pernyataannya, ia menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Affan. “Semoga almarhum husnul khatimah, perjuangannya menjadi inspirasi, dan kita semua bisa melanjutkan ikhtiar untuk kebaikan bangsa,” pungkasnya. (sen)
