Netranews.co.id, Sumenep – Aktivitas produksi PT Garam (Persero) memicu keluhan warga akibat air laut yang meluap dari saluran tambak garamnya hingga membanjiri ruas jalan utama Desa Pinggirpapas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sejak Senin (07/07/2025) lalu. Kamis, 10 Juli 2025.
Kondisi ini bukan kali pertama terjadi, warga menyebut peristiwa serupa telah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada penanganan serius dari pihak terkait.
“Sudah berulang kali terjadi. Air asin tumpah ke jalan dan sangat mengganggu. Sayangnya, tidak ada langkah konkret dari PT Garam untuk mengatasinya,” ujar Edy Abujamil, warga setempat saat ditemui, pada Selasa (08/07).
Edy mengungkapkan, pihak perusahaan berdalih bahwa luapan air terjadi akibat keberadaan bangunan liar yang didirikan warga di atas saluran air. Namun, ia menilai alasan tersebut tidak dapat membenarkan kelalaian perusahaan.
“Kalau sejak awal ada sosialisasi dan penertiban, mungkin tidak akan seperti ini. Tidak ada papan peringatan, tidak ada tindakan, akhirnya warga menganggap itu bukan masalah,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti peran Pemerintah Desa Pinggirpapas yang dinilai pasif dalam menangani persoalan tersebut.
“Kami kecewa. Ini bukan masalah baru. Kalau terus dibiarkan, artinya pemerintah desa dan PT Garam sama-sama abai terhadap kepentingan warga,” tegas Edy.
Sementara itu, Humas PT Garam, Miftahol Arifin, mengakui bahwa bangunan liar menjadi penyebab utama melubernya air laut ke jalan. Ia menyatakan, penertiban bangunan tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah setempat.
“Masalah utamanya memang di situ. Tapi yang mendirikan bangunan itu bukan karyawan kami. Maka perlu ada tindakan dari pemerintah desa dan kabupaten. Ini perlu sinergi,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Ia juga menjelaskan bahwa kondisi jalan yang sempit turut memperparah dampak luapan air.
“Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep juga telah mengetahui persoalan ini, namun belum ada langkah pasti yang diambil,” pungkasnya. (Dim/red)
