Netranews.co.id, Sumenep – Kampus Universitas Annuqayah baru saja tercoreng nama baiknya akibat ulah oknum sejumlah mahasiswa yang menggelar kajian putra-putri secara bersama tanpa sepengetahuan dari pihak kampus. Senin, 19 Agustus 2024.
Mereka menggelar kegiatan tersebut mengatasnamakan kampus, padahal kampus tidak pernah mendapat pemberitahuannya. Apalagi kondisi kampus yang berada di dalam pesantren, yakni terpisah segala aktivitas proses belajar mengajarnya antara putra dan putri.
Atas kejadian ini, Presiden Mahasiswa Universitas Annuqayah Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Abdul Malik Efendi meminta kepada pihak kampus supaya dapat menindak mereka semua, baik peserta ataupun penyelenggara.
“Alasan pertama, mereka dengan sengaja melanggar aturan yang sudah menjadi ketetapan dan atau kebiasaan dalam pesantren, yakni terpisah segala aktivitas putra dan putri,” jelasnya, Minggu (18/8/2024).
Kemudian yang kedua, kata Fendi sapaan akrabnya, dengan adanya kasus tersebut nama baik kampus tercoreng. “Karena selama ini kampus kami dikenal sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren dipisah antara putra dan putri,” terangnya.
Lebih lanjut, ia memberikan bukti yang mendasar, bahwa gedung perkuliahan berbeda dan berjauhan, bahkan organisasi internal kampus pun di pisah, baik dari administrasi atapun dari bentuk kegiatannya.
“Tiba-tiba ada sejumlah mahasiswa, mengatasnamakan kampus, berkumpul lain jenis dalam satu forum saling berdekatan tanpa tabir penghalang yang bukan mahramnya, astaghfirullah,” desaknya.
Terakhir, Fendi meminta, agar pihak kampus dengan cepat menindak mereka semua.
“Semua ini dilakukan untuk menjaga nama baik kampus dan pesantren Annuqayah secara keseluruhan,” pungkasnya. (Dim/red)